FAQ Kurikulum dan Pembelajaran
1. Apa itu Outcome-Based Education (OBE)
OBE adalah pendekatan dalam pendidikan yang berfokus pada pencapaian hasil belajar atau kompetensi tertentu yang dirancang untuk dicapai oleh mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan OBE, kurikulum, pembelajaran, dan asesmen semuanya berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
2. Mengapa Universitas Telkom menerapkan OBE?
Universitas Telkom menerapkan OBE untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang relevan dan siap bersaing di dunia kerja. Dengan OBE, Universitas dapat secara sistematis memetakan dan mengukur capaian pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri, serta memperbaiki kurikulum agar tetap sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
3. Apa perbedaan OBE dengan metode pendidikan tradisional?
Metode pendidikan tradisional biasanya berfokus pada proses dan kegiatan di kelas, seperti kehadiran dan penyelesaian tugas. OBE berfokus pada hasil akhir atau kompetensi spesifik yang ingin dicapai, seperti kemampuan teknis, keterampilan problem-solving, dan sikap profesional yang dicapai melalui proses pembelajaran.
4. Bagaimana OBE diterapkan di Universitas Telkom?
OBE diterapkan melalui pengembangan kurikulum berbasis capaian pembelajaran, di mana setiap mata kuliah memiliki tujuan pembelajaran yang mendukung capaian pembelajaran program studi (Program Learning Outcomes/PLO). Pada penggunaan kurikulum OBE, Universitas Telkom menerapkan prinsip proses perbaikan mutu yang berkelanjutan (Continuous Quality Improvement) dengan siklus Plan-Do-Chect-Act (PDCA). Prinsip ini memastikan keselarasan antara Profil Lulusan / Program Educational Objectives (PEO), Program Learning Outcomes (PLO), Course Learning Outcomes (CLO) Sistem Pembelajaran, Sistem Penilaian dan Penyempurnaan.
5. Apa yang dimaksud dengan Program Learning Outcomes (PLO) dan Course Learning Outcomes (CLO)?
Program Learning Outcomes (PLO) atau Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) adalah hasil belajar yang diharapkan dari program studi secara keseluruhan, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki lulusan. Course Learning Outcomes (CLO) atau Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) adalah hasil belajar spesifik dari setiap mata kuliah yang berkontribusi pada pencapaian PLO.
6. Apa saja komponen utama dalam PDCA ?
· Plan: Perencanaan kurikulum dan tujuan pendidikan seperti PEO, PLO, CLO, hingga Mata Kuliah dan RPSnya.
· Do: Pelaksanaan pembelajaran yang mencakup sistem pembelajaran dan asesmen terhadap mahasiswa.
· Check: Monitoring dan evaluasi untuk memastikan pencapaian hasil pembelajaran dari mahasiswa.
· Act: Perbaikan dan penyesuaian kurikulum berdasarkan hasil evaluasi.
7. Apa manfaat OBE bagi mahasiswa?
Dengan OBE, mahasiswa dapat memahami dengan jelas kompetensi yang harus dicapai di setiap tahap pembelajaran. Mahasiswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja karena mereka telah mengembangkan keterampilan yang relevan dan spesifik sesuai dengan standar industri.
8. Bagaimana dosen di Universitas Telkom mendukung implementasi OBE?
Dosen Universitas Telkom diberikan pelatihan dan panduan untuk merancang kurikulum dan asesmen/sertifikasi sesuai dengan prinsip OBE. Dosen juga diharuskan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif dan memberikan umpan balik yang membantu mahasiswa mencapai hasil pembelajaran yang ditargetkan.
9. Bagaimana peran industri dalam Implementasi Kurikulum OBE di Universitas Telkom?
Industri memiliki peran penting dalam penyusunan kurikulum berbasis OBE di Universitas Telkom. Melalui pemberian masukan dan kerjasama, kebutuhan dan standar industri dapat diakomodasi dalam bentuk Program Education Outcome (PEO) pada kurikulum untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
10. Bagaimana cara mahasiswa mengetahui pencapaian mereka terhadap PLO atau CLO?
Mahasiswa dapat mengetahui pencapaian mereka melalui laporan hasil asesmen dan feedback dari dosen melalui platform yang telah disediakan dimana menunjukkan ketercapaian kompetensi yang diukur. Selain itu, rubrik penilaian yang jelas dapat membantu mahasiswa memahami aspek yang perlu diperbaiki.
11. Apakah OBE akan mengubah cara belajar mahasiswa?
Tentu, OBE dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran karena mereka bertanggung jawab untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan. Mahasiswa diharapkan lebih terlibat dalam kegiatan praktis, diskusi, dan kolaborasi untuk mendukung pembelajaran berbasis hasil.
12. Bagaimana OBE dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Telkom?
Dengan berfokus pada capaian hasil belajar yang spesifik dan terukur, OBE memungkinkan Universitas Telkom untuk terus meningkatkan mutu kurikulum dan memastikan lulusan siap untuk dunia kerja. Evaluasi berkala dan pembaruan kurikulum berdasarkan OBE juga menjadi dasar untuk peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
13. Apa saja tantangan dalam penerapan OBE di Universitas Telkom?
Tantangan utama meliputi pemahaman dosen dan mahasiswa tentang konsep OBE, kebutuhan untuk penyusunan instrumen asesmen yang objektif, dan keselarasan kurikulum dengan kebutuhan industri yang dinamis. Namun, Universitas Telkom telah mengambil langkah-langkah untuk memberikan pelatihan dan bimbingan dalam menghadapi tantangan ini.
14. Bagaimana peran mahasiswa dalam keberhasilan OBE?
Mahasiswa memiliki peran penting dalam keberhasilan OBE dengan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, mengikuti asesmen dengan serius, dan mengejar ketercapaian hasil belajar yang telah ditetapkan.
15. Apakah tersedia referensi lebih detail tentang penerapan OBE di Universitas Telkom?
Penerapan OBE pada kurikulum Universitas Telkom lebih detail tertuang pada buku panduan yang dapat diakses pada bpa.telkomuniversity.ac.id/panduan-obe/
Sertifikasi OBE adalah program pelatihan yang bertujuan memberikan pemahaman kepada dosen mengenai pendekatan pendidikan berbasis capaian (Outcome-Based Education), yang berfokus pada pencapaian hasil belajar mahasiswa sebagai tujuan utama pembelajaran.
2. Apakah sertifikasi OBE ini wajib diikuti oleh dosen?Ya, sertifikasi OBE diwajibkan bagi seluruh dosen Telkom University National Campus (TUNC) yang belum tersertifikasi untuk memastikan setiap dosen memiliki pemahaman yang seragam tentang pendidikan berbasis capaian di Telkom University.
3. Apa saja manfaat mengikuti sertifikasi OBE bagi dosen?Manfaatnya termasuk pemahaman mendalam tentang perencanaan pembelajaran berbasis hasil yang diharapkan dari mahasiswa serta kemampuan menyusun kurikulum dan metode pengajaran yang lebih efektif.
4. Seperti apa format materi yang akan disajikan dalam sertifikasi OBE?Materi sertifikasi disajikan dalam bentuk slide presentasi dan video pemaparan dari narasumber, yang dapat diakses dan dipelajari secara mandiri oleh peserta sebelum mengikuti tes sertifikasi.
5. Apakah ada evaluasi dalam program sertifikasi OBE?Ya, terdapat evaluasi yang dilakukan sebagai penentu apakah peserta layak mendapatkan sertifikasi atau tidak. Evaluasi ini berupa pengerjaan ujian pada akhir sesi yang telah disesuaikan dengan materi sebelum mengerjakan ujian sertifikasi.
6. Apakah ada kesempatan untuk mengulang tes jika tidak memenuhi nilai kelulusan?Ya, peserta dapat langsung mencoba tes kembali tanpa harus menunggu waktu tertentu hingga memenuhi standar nilai kelulusan.
7. Apakah sertifikat ini berlaku seumur hidup atau perlu diperbarui?Sertifikat berlaku seumur hidup.
8. Apakah program sertifikasi OBE ini mempengaruhi kualifikasi saya sebagai dosen?Ya, sertifikasi ini menambah kompetensi Anda sebagai dosen dan meningkatkan kemampuan Anda dalam merancang pembelajaran yang terstruktur berdasarkan capaian belajar mahasiswa.
9. Bagaimana cara mendaftar untuk Sertifikasi OBE?Untuk saat ini seluruh dosen TUNC dapat langsung mengakses link OBTL Awareness Certification : tel-u.ac.id/sertifikasiobetelu (pastikan menggunakan akun SSO) kemudian memasukkan enrollment key: OWNER. Setelah berhasil masuk, Anda dapat langsung mengikuti pembelajaran dan ujian sesuai langkah yang telah diberikan.
10. Apakah sertifikasi OBE tersedia untuk dosen luar kampus Telkom University?Sertifikasi OBE saat ini hanya tersedia untuk dosen TUNC. Namun penyediaan jasa sertifikasi OBE untuk umum sedang dalam proses tahap pengembangan dengan harapan dapat memberikan manfaat yang semakin luas.
11. Siapa yang dapat dihubungi untuk informasi lebih lanjut terkait sertifikasi OBE?Silakan menghubungi tim Bagian Pengembangan Akademik (BPA) dari Direktorat Akademik melalui live chat yang tersedia pada web bpa.telkomuniversity.ac.id (pojok kanan).
OBTL adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pencapaian hasil belajar yang spesifik dan diharapkan, dengan semua kegiatan belajar-mengajar dirancang untuk mencapai capaian pembelajaran yang telah ditentukan.
2. Apa perbedaan antara Outcome-Based Education (OBE) dan Outcome-Based Teaching and Learning (OBTL)?OBE adalah filosofi pendidikan yang berorientasi pada hasil pembelajaran secara menyeluruh, sedangkan OBTL adalah metode yang digunakan untuk mengimplementasikan OBE dalam pengajaran dan pembelajaran di kelas. Pada pelaksanaannya berfokus pada Learner Centered Learning (LCL) yang dapat mendukung OBTL dengan menempatkan pemelajar sebagai pusat dalam proses belajar, memastikan keterlibatan aktif dan tanggung jawab pribadi dalam pembelajaran.
3. Mengapa Learner Centered Learning (LCL) relevan di era modernLCL mengakui bahwa pembelajaran adalah proses sepanjang hayat yang mempersiapkan individu untuk menghadapi perubahan dunia modern yang cepat. Dalam LCL, pemelajar diharapkan mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar, mengelola waktu, dan menggunakan teknologi untuk akses mudah ke sumber daya pembelajaran. Ini membantu mereka menjadi pemelajar yang mandiri dan efektif.
4. Mengapa Universitas Telkom menerapkan OBTL dalam pembelajaran?OBTL memungkinkan Universitas Telkom untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih relevan, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa di era Pendidikan 4.0. Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi transfer pengetahuan tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang terus berubah, serta mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
5. Apa tantangan dalam penerapan OBTL dan bagaimana mengatasinya?Tantangan utama meliputi penyesuaian kurikulum, pelatihan dosen, dan adaptasi mahasiswa terhadap metode pembelajaran baru. Pelatihan dan dukungan terus-menerus membantu mengatasi tantangan ini.
6. Apa manfaat OBTL bagi dosen?OBTL membantu dosen dalam merancang, meningkatkan efektivitas dan mengevaluasi pengajaran. Dosen dapat memilih metode yang lebih sesuai untuk kebutuhan mahasiswa, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta melakukan evaluasi secara objektif. Pendekatan ini juga meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kelas dan mendorong pengembangan profesional dosen melalui metode pengajaran inovatif.
7. Bagaimana dosen merancang kegiatan belajar yang efektif dalam OBTL?Dosen merancang kegiatan yang interaktif dan berfokus pada hasil, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan proyek kolaboratif yang mendukung pencapaian Learning Outcomes.
8. Apakah tersedia referensi tentang penerapan OBTL bagi dosen di Universitas Telkom ?Penerapan OBE pada kurikulum Universitas Telkom lebih detail tertuang pada buku panduan yang dapat diakses pada bpa.telkomuniversity.ac.id/panduan-obtl/
9. Apa saja karakteristik utama proses pembelajaran yang diterapkan ?Telkom University mengacu pada standar yang ditetapkan oleh SN-Dikti dimana pembelajaran yang diterapkan harus meliputi sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
10. Bagaimana dosen dan mahasiswa mengetahui pencapaian Learning Outcomes dalam OBTL?Pencapaian Learning Outcomes dipantau melalui hasil asesmen dan umpan balik dari dosen, serta penilaian menggunakan rubrik yang jelas dan transparan.
11. Bagaimana OBTL berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Telkom?OBTL meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Telkom dengan menerapkan metode pengajaran yang fokus pada capaian pembelajaran relevan dengan kebutuhan industri. Melalui pendekatan pembelajaran aktif, mahasiswa lebih terlibat sehingga pemahaman mereka lebih mendalam. Evaluasi dilakukan secara objektif berdasarkan capaian yang terukur, yang menilai baik proses maupun hasil belajar. Pendekatan ini menghasilkan lulusan dengan keterampilan sesuai standar industri, penilaian transparan, dan kemampuan adaptif di dunia kerja.
1. Apa itu Sertifikasi OBTL?
Sertifikasi OBTL bertujuan membekali dosen dengan keterampilan pengajaran berbasis capaian (Outcome-Based Teaching and Learning) untuk mendukung mahasiswa mencapai hasil belajar yang diharapkan melalui metode pengajaran yang terstruktur dan berpusat pada capaian.
2. Mengapa sertifikasi OBTL penting bagi dosen?
Sertifikasi ini penting karena membantu dosen memahami dan menerapkan strategi pengajaran yang efektif, yang berorientasi pada capaian belajar mahasiswa (Learner-Centered Learning) dan memastikan setiap sesi pengajaran mendukung pencapaian hasil belajar.
3. Seperti apa format materi yang akan disajikan dalam sertifikasi OBTL?
Materi sertifikasi disajikan dalam bentuk slide presentasi dan video pemaparan dari narasumber, yang dapat diakses dan dipelajari secara mandiri oleh peserta sebelum mengikuti tes sertifikasi. Sebagai tambahan, materi OBTL ini juga tersedia dalam bentuk buku yang dapat diakses melalui link berikut : bpa.telkomuniversity.ac.id/panduan-obtl/
4. Apakah ada evaluasi dalam program sertifikasi OBTL?
Ya, terdapat evaluasi untuk mengukur pemahaman dosen mengenai konsep dan penerapan OBTL. Evaluasi ini berupa berupa ujian pada sesi terakhir sebagai penentu apakah peserta layak mendapatkan sertifikasi atau tidak.
5. Apakah ada kesempatan untuk mengulang tes jika tidak memenuhi nilai kelulusan?
Ya, peserta dapat langsung mencoba tes kembali tanpa harus menunggu waktu tertentu hingga memenuhi standar nilai kelulusan.
6. Apakah sertifikat ini berlaku seumur hidup atau perlu diperbarui?
Sertifikat berlaku seumur hidup.
7. Apakah sertifikasi OBTL ini wajib diikuti oleh semua dosen?
Ya, sertifikasi OBTL diwajibkan bagi dosen Telkom University National Campus (TUNC) yang belum memiliki sertifikasi, sebagai langkah meningkatkan standar kualitas pengajaran di Telkom University.
8. Apa perbedaan utama antara OBE dan OBTL?
OBE berfokus pada pencapaian hasil belajar atau capaian pendidikan yang diharapkan, sementara OBTL lebih menekankan metode pengajaran yang efektif untuk membantu mahasiswa mencapai capaian tersebut.
9. Bagaimana cara mendaftar untuk sertifikasi OBTL?
Untuk saat ini seluruh dosen TUNC dapat langsung mengakses link OBTL Awareness Certification : tel-u.ac.id/sertifikasiobtl2024 (pastikan menggunakan akun SSO) kemudian memasukkan enrollment key: OUTSTANDING. Setelah berhasil masuk, Anda dapat langsung mengikuti pembelajaran dan ujian sesuai langkah yang telah diberikan.
10. Apakah sertifikasi OBTL tersedia untuk dosen luar kampus Telkom University?
Sertifikasi OBTL saat ini hanya tersedia untuk dosen TUNC. Namun penyediaan jasa sertifikasi OBTL untuk umum sedang dalam proses tahap pengembangan dengan harapan dapat memberikan manfaat yang semakin luas.
11. Siapa yang dapat dihubungi untuk informasi lebih lanjut terkait sertifikasi OBE?
Silakan menghubungi tim Bagian Pengembagan Akademik (BPA) dari Direktorat Akademik melalui live chat yang tersedia pada web bpa.telkomuniversity.ac.id (pojok kanan).